![]() |
Karutan Kelas IIB Barru Berjalan Beriringan dengan Awak Media Target Tuntas, Kamis, (24/4/2025). Foto oleh Wargata.com (SM) |
Wargata.com, Sulsel - Suasana di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Barru terasa pesantren. Pasalnya beberapa Warga binaan menyebut jika dirinya banyak perubahan selama menjalani masa tahanan dengan rutin melaksanakan Sholat Lima Waktu dan Sholat Dhuha bahkan Menghafal Al-Qur'an
"Alhamdulillah di dalam Rutan ini sudah rajin Sholat dan mengaji, Alhamdulillah sudah hafal 1 Jus" Kutip Ucapan Salah Satu Warga binaan di hadapan Awak Media Wargata.com, Kamis, (24/4/2025)
Tak hanya itu, ia pun mengakuinya jika tidak mengikuti Sholat Lima Waktu maupun Sholat Dhuha mereka mendapatkan Sanksi berupa Menghafal Al-Qur'an serta mencatat Kesalahan pada kertas yang Panjang
"Sanksi,nya disuruh menghafal, kemudian mencatat kesalahan dibuku kertas yang panjang jika tidak mengindahkan aturan di rutan", Ungkap Warga Binaan tersebut
Selain itu, Amang yang juga merupakan Warga Binaan Rutan Kelas IIB Barru mengaku telah 5 Kali menjalani masa tahanan termasuk diluar Negeri (Kuala Lumpur). Namun baru kali ini merasakan ada perubahan, pasalnya pada dirinya telah meningkat melaksanakan Sholat dan Menghafal alquran
"Sudah Lima Kali ditahan, termasuk di Kuala lumpur, di Rutan barru baru ada perubahan peningkatan Sholat dan Menghafal alquran", Kata Amang Kepada Media ini.
![]() |
Karutan Kelas IIB Barru, Amsar saat Duduk Bersama dengan Awak Media Menikmati Secangkir Kopi Hitam, Kamis, (24/4/2025). Foto oleh Wargata.com (SM) |
Sementara Kepala Rutan Kelas IIB Barru, Amsar menyebut bahwa kegiatan ibadah sangat penting dalam proses rehabilitasi. Menurutnya, pendekatan spiritual mampu membawa perubahan sikap.
"Dengan mendekatkan diri kepada nilai agama, warga binaan bisa tenang dan introspeksi diri, sekaligus juga dapat memperkuat niat untuk berubah", Ujar Amsar Kepada Wargata.com saat duduk santai dengan diiringi Kopi Hitam
Ia pun menyebut, bahwa dengan mendekatkan diri kepada nilai agama, warga binaan bisa saja merasa tenang dan introspeksi diri, sekaligus dapat memperkuat niat untuk berubah", Ucap Amsar
Amsar mengungkapkan, bahwa pentingnya suasana kondusif di lingkungan Rutan serta Sholat berjamaah menjadi salah satu sarana membentuk kedamaian. Untuk itu, Warga binaan didorong menjalani hari lebih terarah dan bermakna dengan Ibadah berjamaah menjadi bekal guna kembali ke masyarakat yang lebih baik.
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus berkesinambungan, dan hal ini sejalan dengan misi Rutan yang membina serta mengembalikan warga binaan sebagai individu yang siap kembali ke masyarakat.
“Kami harap kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat dan memperbaiki diri, sehingga warga binaan disini memiliki akhlak yang lebih baik, dengan harapan mereka dapat kembali ke masyarakat membawa nilai-nilai positif, ” Pungkasnya.
(MW/SM)