Wargata.com, Sulsel - Kapolres Enrekang, AKBP Dedi Surya Dharma, S.H., S.IK., M.M., tegaskan tolak premanisme berkedok Ormas terlebih pada bulan Ramadhan yang diinfokan di sejumlah daerah marak meminta THR.
Berkaitan hal itu, Kapolres Enrekang bersama jajarannya aktif menggelar operasi dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk berperan aktif untuk mencegah dan tidak terlibat dalam aksi premanisme, yang dilaksanakan di beberapa area keramaian kabupaten Enrekang pada Minggu sore (23/03/2025).
Melalui Kasih Humas, ia menyebut bahwa Kegiatan Kapolres Enrekang digelar sebagai bagian dari upaya mitigasi premanisme yang sering kali meresahkan berbagai kalangan.
"Kapolres Enrekang secara tegas tolak Premanisme berkedok Ormas, untuk itu jajaran polres Enrekang dipimpin langsung Kapolres intens melaksanakan sosialisasi dilapangan sebagai upaya mitigasi premanisme" Kata Iptu Agung Yulianto, S.H., M.H., kepada awak media diruang kerjanya. Senin, (24/03/2025)
Kapolres Enrekang telah membentuk Timsus Polres Enrekang yang terdiri dari Sat Intelkam, Satreskrim, Binmas, Propam dan Sie Humas untuk turun langsung ke sejumlah titik keramaian guna melakukan deteksi dini.
Swlain itu, Juga melakukan penelusuran ke sejumlah pasar sentral dan tradisional, karena Pasar merupakan salah satu pusat perekonomian masyarakat yang rentan terhadap aksi premanisme.
Kapolres Enrekang, AKBP Dedi Surya Dharma menuturkan, bahwa premanisme berkedok organisasi masyarakat (Ormas) menjadi ancaman serius bagi iklim investasi dan sektor usaha di tanah air. Oleh karena itu, kepolisian berkomitmen untuk memastikan dunia usaha terbebas dari ancaman premanisme yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi daerah.
Polres Enrekang Pastikan Dunia Usaha Aman dari Premanisme dalam kegiatan sosialisasi tersebut, Kapolres menegaskan bahwa Polri, khususnya Polres Enrekang tidak akan mendefinisikan segala bentuk aksi premanisme yang dilakukan oleh oknum tertentu dengan mengatasnamakan Ormas.
“Maka dari itu, kami tegaskan bahwa segala bentuk premanisme tidak akan ditolerir. Dunia usaha harus terbebas dari intimidasi atau pemerasan yang dilakukan oleh oknum tertentu,” ujar Kapolres Enrekang, AKBP Dedi Surya Dharma.
Ia pun mengimbau kepada pengusaha dan masyarakat agar tidak ragu-ragu untuk melaporkan segala bentuk pemerasan, pungutan pembohong (pungli), maupun intimidasi yang dilakukan oleh kelompok tertentu
“Kami menyediakan layanan pengaduan melalui Hotline Kepolisian 110, Jika masyarakat mengalami intimidasi atau menemukan gangguan keamanan segera laporkan,” Imbuhnya.
Langkah Polres Enrekang dalam Mitigasi Premanisme Sebagai langkah strategi untuk menjaga dan kenyamanan masyarakat, Tim Khusus Polres Enrekang akan terus melakukan patroli dan penyelidikan di berbagai titik keramaian, khususnya di kawasan ekonomi seperti pasar dan pusat perdagangan lainnya.
Hingga saat ini, berdasarkan pemantauan di lapangan, belum ditemukan laporan terkait aksi premanisme yang meresahkan warga. Namun, Polres Enrekang tetap mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika ada indikasi pemerasan atau tindakan premanisme yang menghambat aktivitas usaha dan investasi.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan dunia usaha di Enrekang dapat berkembang tanpa adanya gangguan dari kelompok tertentu yang mencoba mengambil keuntungan secara tidak sah, Pungkasnya.
(MW/RL/AM)