Wargata.com, Luwu Utara -- Di tengah program efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat, maka mau tidak mau pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota dipaksa harus memutar otak bagaimana membuat terobosan guna mengakselerasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida), belum lama ini menggagas sebuah terobosan atau inovasi dalam upaya meningkatkan penerimaan pajak daerah melalui pembentukan satuan tugas.
Satuan tugas (Satgas) yang kemudian diberi nama Satgas Pengamanan Penerimaan Pajak Daerah ini dinilai mampu menyokong dan mengakselerasi pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, yang linier dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kepala Bapperida Luwu Utara, Drs. H. Aspar, yang menggagas pembentukan Satgas Pajak Daerah ini mengatakan bahwa pembentukan satgas sangat urgen untuk dilakukan. Mengingat salah satu problem yang dihadapi oleh daerah, salah satunya adalah PAD yang jauh dari harapan.
“Salah satu inovasi yang sementara kami bahas saat ini ialah pembentukan Satgas Pengamanan Penerimaan Pajak Daerah yang tujuannya untuk memperkuat pengawasan dan pemungutan pajak daerah secara lebih efektif dan transparan,” jelas Aspar, Jumat (28/3), di Masamba.
Meski begitu, satgas ini tidak bisa berjalan tanpa bersinergi dengan stakeholder terkait lainnya. Mengingat persoalan pajak daerah juga melibatkan beberapa entitas lainnya. Sehingga dengan membangun kerja sama, sinergi dan kolaborasi, inovasi ini dapat bekerja dengan optimal.
“Satgas ini tentu akan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya untuk memastikan regulasi perpajakan daerah berjalan dengan optimal, tanpa memberatkan para pelaku usaha,” jelasnya. Aspar mengatakan, optimalisasi PAD tak hanya dengan pembentukan satgas pajak daerah.
Pihaknya juga menggagas rencana pengembangan kawasan pengolahan sarang burung walet dengan melibatkan Badan Pusat Statistik dan Bapenda sebagai langkah kolaboratif dalam upaya meningkatkan kontribusi sektor unggulan daerah terhadap pembangunan ekonomi lokal.
“Saat ini, kita juga sementara membahas strategi perencanaan kawasan yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah sarang burung walet melalui upaya industrialisasi serta diversifikasi produk olahan,” ungkap mantan Sekretaris DPRD Kabupaten Luwu Utara ini.
Program pengembangan kawasan pengolahan sarang burung walet ini, kata Aspar, diharapkan dapat mendorong investasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama pelaku usaha di sektor perburuan dan pengolahan sarang burung wallet yang ada di Luwu Utara.
“Pengembangan kawasan pengolahan sarang burung walet ini bukan soal pertumbuhan ekonomi saja, tetapi juga menciptakan tata kelola yang adil dan berkelanjutan. Diharapkan dengan satgas ini penerimaan daerah bisa meningkat tanpa menghambat iklim investasi,” tandasnya. (LHr/@wi)