Wargata.com, Lombok Tengah - Oknum Pengawas TK Negeri Kecamatan Praya Timur diduga Pungutan liar (Pungli) terhadap guru honorer TK di Daerah Praya Timur, pasalnya untuk menjadi salah satu persyaratan masuk sebagai P3K perlu menyiapkan dana hingga Ratusan Ribu
Seorang Guru Honorer berinisial WD mewakili teman-teman mengungkapkan, jika dirinya dimintai kesepakatan terkait dana operasional yang perlu dikeluarkan agar dapat masuk di P3K
"Bersama dengan teman-teman Guru Honorer kita dimintai sepakati berapa uang capek yang harus di keluarkan karena akan menjadi salah satu persyaratan masuk di P3K yang di masukkan namanya melalui RTG", Kata WD, Rabu, (08/01/25)
"Harus punya perasaan agar mengerti betapa lelahnya di uruskan berkasnya agar bisa masuk P3K," Ungkap WD mengukitp ucapan Oknum pengawas
WD menyebut saat itu ada beberapa usulan yang berbeda-beda, diantaranya Rp. 100.000, dan Rp. 200.000 hingga Rp. 500.000 perorangan sebagai bentuk tanda ucapan terimakasih, namun demikian dari Kesepakatan ini masih dianggap tidak sah
"Pengawas saat itu mengatakan bukan Saya akan meminta, tapi kalau kesepakatan berarti harus di patok dan pada waktu itu ada yang usul 100 ribu untuk ucapan terimakasih, tapi ada teman bilang yang paling tinggi 500 ribu yang paling rendah 200 ribu per orang, ada yang setuju dan ada yang tidak setuju dengan angka kesepakatan tersebut", Ucap WD
Selain itu, WD menduga ada oknum pengawas yang membuat kesepakatan hingga harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 500.000 per orang untuk penerimaan berkas tersebut
"Melalui IGTKI, saya mengantar berkas, tapi tidak diterima kalau biaya 200 ribu, harus bayar 500 Ribu baru berkas saya diterima", ujar WD
"Nama saya mau di masukkan ke RTG tapi ternyata setelah di cek tidak ada dan uang yang kurang juga tidak mau diterima kalau belum mengeluarkan yang 500 ribu itu bahkan seolah-olah pengawas salahkan kita, Karena lalai mengurus dapodik mengurus data dan ada sekitar 49 orang guru honorer diminta uangnya", Tandas WD
Sementara itu, Pengawas TK Negeri Kecamatan Praya Timur, Lalu Erwin membantah terkait hal tersebut, menurutnya tidak ada biaya seperti itu
"Tidak ada pungutan apapun itu dan tidak pernah meminta imbalan atau permintaan ke guru honorer TK Negeri yang ada di Praya Timur", Kata L. Erwin Kepada Wargata.com melalui WhatsApp
(SHD/Red)