Wargata.com, Sulsel - Mengawali tahun 2025, Kapolres Enrekang, AKBP Dedi Surya Dharma, S.H., S.IK., M.M., gelar Coffee Morning bersama para PJU dan perwira selaku leader tiap fungsi jajaran polres Enrekang, yang bertempat di Warkop Latimojong Enrekang, Kamis, (16/01/2025)
AKBP Dedi Surya Dharma menuturkan, bahwa program seperti ini dapat membuka kedekatan emosional secara personal antar perwira, PJU dan Kapolres selaku pimpinan tertinggi pada lingkup polres Enrekang. Dengan melakukan Anev kinerja serta pemantapan program kerja Tahun berjalan.
Pada kesempatan itu, ia memaparkan 5 (Lima) Program prioritasnya sebagai pengantar Anev dan pemantapan program kerja yang telah disusunnya, meliputi:
- Peningkatan Iman dan Taqwa kepada Tuhan yang maha Esa.
- Upaya pencegahan gangguan Kamtibmas secara berkelanjutan.
- Tingkatkan disiplin Personel dan cegah Pelanggaran.
- Jaga Integritas dalam penegakan hukum
- Pemberantasan Tindak Pidana Narkoba secara Menyeluruh.
Mengenai program kerja yang disusunnya,
Lebih awal Kapolres Enrekang memberikan wejangan kepada para PJU dan Perwira.
"Kepada rekan-rekan perwira, kalian merupakan Leader pada tiap Bag, Satfung, dan Sie harus mampu mengontrol anggotanya baik dari kuantitas kinerja, kedisiplinan, Etika Polri dan lainnya", Ucapnya.
"Namun demikian rekan rekan, Kita harus menjadi sosok yang mampu memimpin dengan memberikan inspirasi, memotivasi, dan membangun hubungan yang baik dengan bawahan" Imbuhnya.
AKBP Dedi Surya Dharma juga menyampaikan terkait Konsep kepemimpinan dengan lebih mengedepankan aspek yang membangun, mendukung, dan mendorong kerjasama dalam mencapai tujuan bersama.
Pembahasan utamanya, Kapolres Enrekang menyampaikan pada Tahun 2024 kemarin terdapat beberapa oknum anggota di daerah lain diberitakan adanya PTDH dengan sejumlah pelanggaran mulai dari Pemerasan, Penyalahgunaan Narkotika, penyalahgunaan senpi, Disersi dan lainnya.
Dengan demikian, Kapolres Enrekang menekankan pentingnya kedisiplinan dan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku di institusi kepolisian, khususnya di tingkat polres Enrekang.
"Sebagai anggota polri, setiap personel harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dan menjalankan tugas dengan penuh dedikasi serta menjaga profesionalisme", Ujar Kapolres Enrekang.
"Kemarin saya bertemu dengan adik mahasiswa HMI Cabang Enrekang, mereka menyampaikan kekecewaannya terkait adanya oknum anggota Polri melakukan kekerasan terhadap salah seorang mahasiswa di daerah Sulbar, Untuk itu pada kesempatan ini saya tekankan tidak boleh ada lagi tindakan arogansi ataupun keputusan sepihak oleh anggota terkait kebijakan di lapangan yang merugikan diri pribadi dan Institusi", Tegas AKBP Dedi Surya Dharma
Selanjutnya, Kapolres Enrekang juga membahas program kerjanya terkait Ketahanan Pangan sebagai bentuk tindak lanjut Asta Cita Presiden RI.
"Rekan rekan, Ketahanan Pangan merupakan tugas kita bersama, Yang mana Polri memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui berbagai upaya, salah satunya memastikan pelaksanaan program ini berjalan dengan baik di lapangan", Ungkapnya.
"Sebagaimana petunjuk dari koordinator Satgas Ketahanan Pangan yakni Bapak Irwasum Polri, Komisaris Jenderal Polisi Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M. bahwa target Polri di Tahun 2025 akan menanam jagung sebanyak 1.000.000 Ha, saat ini yang sudah tercapai penamaan 329.215 Ha"
"Untuk itu dalam waktu dekat kita juga akan menggelar penanaman bibit jagung secara serentak dilahan yang kita siapkan dengan luas 50 Hektar. Berkaitan dengan program 1 yaitu pemanfaatan pekarangan pangan bergizi para Kasatgas tetap optimal kinerja dan Laporkan perkembangan ke pimpinan secara berkala," Tutur Kapolres Enrekang
Kapolres Enrekang juga mengatensi arahan Menteri pertanian Andi Amran Sulaiman, yang menyampaikan bahwa Presiden memerintahkan untuk harga jagung menjadi Rp 5.500,-/Kg dan akan menambahkan pupuk bersubsidi di Tahun 2025.
Untuk itu, ia memerintahkan Kasatgas pengawasan Distribusi Pupuk untuk optimalkan deteksi dini dan dilakukan
Patroli Presisi secara rutin untuk mencegah peredaran pupuk palsu dan penyaluran pupuk bersubsidi tidak tepat sasaran, Pungkasnya.
(MW/RL/AM)
