Wargata.com, Luwu Timur -- Dalam rangka memperingati Hari Besar Lingkungan Hidup (HBLH), Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (IKAHIMBI) melakukan transplantasi terumbu karang di Tanjung Parasulu, Desa Harapan Kacamatan Malili Kabupaten Luwu Timur, Senin, 10 Juni 2024.
Kegiatan transplantasi terumbu karang ini, dihadiri oleh beberapa Mahasiswa dari Perguruan Tinggi yang diantaranya adalah HMPS Biologi UM Buton, HMJ Biologi Universitas Manado, HIMA Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Bone, HMPS Biologi UNHAS, HMPS Pendidikan Biologi UNCP, HIMABIO FKIM Universitas Sulawesi Barat, LKPR, Mori Luwu Timur dan Basarnas, Lantamal VI Pos Lampia, serta DKP Luwu Timur.
Didampingi oleh Asnawi, Instruktur Selam, Kaemuddin yang juga merupakan Alumni Mahasiswa Biologi Universitas Tadulako Palu mengatakan bahwa kondisi terumbu karang yang ada di Tanjung Patarasulu, kini mengalami kerusakan.
Ia menilai jika kerusakan tersebut, disebabkan karena kondisi cuaca ekstrem beberapa bulan terakhir.
“Di beberapa titik ada yang mengalami kerusakan, terumbu karang mengalami pemutihan (beleaching) kemungkinan besar karena beberapa bulan terakhir mengalami suhu panas yang tinggi sehingga kondisinya seperti itu,” ujarnya ke awak media, Senin (10/06/2024).
Lebih lanjut, Kaemuddin menuturkan, walau sempat mengalami kesulitan saat pengambilan bibit karena kondisinya sangat memperihatinkan, namun kegiatan transplantasi terumbu karang tetap dilaksanakan, meski lokasi pengambilan bibit jauh dari tempat penanaman.
“Alhamdulillah kita tetap melaksanakan kegiatan karena tujuan kita memang sebelumnya untuk itu, dan ini harus menjadi PR kita bersama untuk memperhatikan kondisi terumbu yang ada di Tanjung Parasulu ini agar ekosistem yang ada tetap terjaga dengan baik dan tetap lestari,” terangnya.
Sementara itu, salah seorang Alumni Sains Biologi UNCP yang juga merupakan Diver, Surahmat mengemukakan bahwa giat ini adalah upaya pemulihan kerusakan ekologis, terkhusus pada ekosistem terumbu karang yang makin hari kian mengalami degradasi dalam perkembangannya.
“Kegiatan ini adalah upaya untuk pemulihan ekosistem terumbu karang yang ada di Tanjung Parasulu, ini salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan hal terbaik dalam upaya pemulihan kerusakan terumbu karang yang semakin hari mengalami degradasi dalam perkembangannya, sehinnga ini bisa menjadi ancaman ekologis yang akan datang jika tidak segera dilakukan upaya pemulihan,” tandasnya.
Tak lupa, Surahmat menyampaikan ucapan terima kasih kepada Mori Diving Club (MDC), merupakan Club Selam yang dibina oleh Madras, juga memberi support penuh untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
“Giat ini adalah bentuk kontribusi yang nyata terhadap pengabdian kita terhadap alam maka wajib kiranya hal ini kita beri dukungan penuh terhadap mahasiswa yang memiliki Upaya untuk melaksanakan hal baik ini,” kuncinya.(Er/@wi)