Wargata.com, Luwu Utara -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Luwu Utara diduga bekerja secara parsial atau sendiri -sendiri padahal diketahui Lembaga KPU itu adalah bekerja secara kolektif kolegial. Sabtu 16 Desember 2023.
Dugaan tersebut muncul saat Anggota KPU Luwu Utara Mahlisa Divisi Sosdiklih,Parmas dan SDM melakukan monitoring terhadap perekrutan KPPS disetiap Desa.
"Turun monitoring kepada setiap PPS tanpa ada informasi sebelumnya bahkan disaat jam istirahat mereka datang tanpa memberikan informasi kepada kami,"kata salah satu PPS di Kecamatan Mappedeceng yang enggan disebutkan namanya.
"Seolah-olah kami ini dianggap tidak bekerja, semestinya ketika monitoring itu harusnya memberikan solusi atau masukan sekaitan dengan kendala yang kami hadapi,tetapi ini justru memberikan coretan merah,"tambahnya.
"Monitoring dilapangan saat itu ketika seluruh PPK se-Luwu Utara mengikuti Bimtek di Makassar,yang dimana juga tidak ada informasi kepada PPK", jelasnya.
"Kalau kita melihat ini, seakan-akan kerja-kerja Anggota KPU Luwu Utara saat ini sepertinya kerja-kerja parsial atau sendiri-sendiri,sebab divisi lain tidak mengetahui hal tersebut yang semestinya mereka semua tahu apa yang mereka kerjakan,"bebernya.
"Dengan adanya coretan merah terhadap kami yang dianggap tidak becus maka kami PPS se-Kecamatan Mappedeng meminta klarifikasi,kalau tidak maka kami akan siap Mundur."tandasnya.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada Konfirmasi terhadap anggota KPU Luwu Utara yang dimaksud. (@wi)