Wargata.com, Luwu Utara -- Kurang dan lemahnya pengawasan dari instansi terkait proyek peningkatan jalan ruas desa kaluku-Subur, Kecamatan Sukamaju, Kabupaten Luwu Utara Dikerja Asal Jadi, Sulsel, 27 November 2023.
Proyek peningkatan/Rekonstruksi jalan tersebut diduga tidak memiliki mutu dan kualitas. Berdasarkan pantau Wargata.com, pada 14 Sept 2023. Pekerjaan yang belum selesai dikerjakan untuk hasil pengecoran baru kering sudah terlihat ada yang retak diduga ini gagal Konstruksi.
Berdasarkan papan nama proyek dilokasi kegiatan yang tertera Nomor Kontrak; 001/SP-PBJ/BM/DPUTRPKP2/2023. Tanggal Kontrak. 21 Juni. 2023. Waktu pelaksanaa 192 Hari Kalender. Nilai Kontrak Sebesar : 14, 847, 624, 000,- Miliar, Yang bersumber dari Dana DAK THN anggaran 2023. Dikerjakan oleh PT. Karya Mega Uleng
Proyek tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus tahun 2023, Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kabupaten Luwu Utara. M. Darwis sangat menyayangkan mega proyek Peningkatan/Konstruksi jalan desa Kaluku-Subur yang dikerjakan oleh PT. Karya Mega Uleng yang dikerjakan asal jadi.
Dan juga lemahnya pengawasan atas kinerja Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Kabupaten Luwu Utara, dimana saat waktu pelaksanaan pengerjaan kurang tegasnya pengawasan dari pihak Dinas sehingga para pelaksana dan pekerja kegiatan proyek peningkatan/Rekonstruksi jalan ruas desa Kaluku - Subur diduga pekerjaan tersebut sudah diluar dari rencana anggaran biaya (RAB)." terang Darwis.
Proyek menggunakan peralatan seadanya yang tidak menggunakan mesin pencampur (Mesin molen) hanya dilakukan mencampur secara manual seperti yang terlihat dilokasi kerja, Sehingga campuran tersebut tidak teraduk dengan rata, Bahkan menggunakan campuran 5/1."Jelas ketua JPKP.
Salah seorang pekerja proyek yang enggan disebutkan namanya menuturkan, campuran semen dan pasir secara manual itu, dia kerjakan bersama rekan-rekannya karena perintah seseorang.
“Ada yang suruh kami melakukan pencampuran manual dengan takaran 5/1 (lima persatu), 5 lori-lori pasir dan 1 semen,” tuturnya.
Ditempat terpisah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Agung menuturkan bahwa pada saat berlangsungnya pekerjaan di lapangan melakukan campuran manual, mesin pengaduk atau molen rusak."ungkap Agung.
"Pada saat itu, molen rusak selama dua hari, jadi pekerja menggunakan campuran manual," ungkap Agung saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Senin (27/11/2023). Ia juga membantah, jika pekerja melakukan takaran 5/1.
"Itu tidak benar, justru saya menyarankan pengawas melakukan takaran yang lebih dari molen. Pekerjaan yang menggunakan 5/1 sudah kami suruh bongkar," terangnya.
Ia juga menjelaskan, bahwa pekerjaan peningkatan/rekonstruksi ruas jalan tersebut bervolume sekitar 4 Km. Dan akan berakhir 29 Desember 2023," jelasnya.(@wi)