Wargata.com, Sulteng - Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Dr Agus Nugroho, S.IK., S.H., M.H., diwakili Wakapolda Sulteng Brigjen Pol Soeseno Noerhandoko, S.IK., menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada kegiatan pembinaan personel Polri dalam sosialisasi pencegahan, penanggulangan paham radikalisme dan intoleransi T.A 2023 dilingkungan Polda Sulteng, Kamis, (16/11/2023) siang, di auditorium Universitas Tadulako.
Turut hadir dalam acara sosialisasi antara lain Irwasda Kombes Pol Asep Ahdiatna, S.IK., M.H., Kepala Biro (Karo) Sumber Daya Manusia (SDM) Kombes Pol Yudi Kurniawan, SIK, M.Si serta sejumlah Pejabat Utama (PJU) Polda Sulteng, dan para peserta sosialisasi yang terdiri dari para Kasat Intel, Kasi Propam, Bhabinkamtibmas diwilayah Polresta Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala).
Selain itu, Polda Sulteng juga menghadirkan penceramah agama Dr H Arrazy Hasyim, L.C, S.Fil, M.A dan Kompol Sugiyono, SH dari Densus 88 AT Polri yang membawakan materi tentang "Upaya Pencegahan Radikalisme-Terorisme pada Internal Polri".
Dalam kata sambutan Kapolda Sulteng yang dibacakan Wakapolda mengatakan bahwa paham radikalisme dan intoleransi bukan hanya muncul di kalangan masyarakat umum saja, namun juga bisa muncul di mana saja termasuk di institusi Kepolisian, karena di tubuh Polri sendiri pernah ada anggota yang terpapar radikalisme, akibat terpengaruh dari Medsos dan pergaulan.
"Oleh Karena Itu, Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Paham Radikalisme dan Intoleransi Kepada Personel Polda Sulawesi Tengah Sangat Penting Agar personel Polda Sulteng tidak mudah terpapar paham Radikal", tuturnya.
Wakapolda juga mengingatkan kepada seluruh anggota Polri khususnya personel Polda Sulawesi Tengah dan jajaran dalam pelaksanaan tugas agar dapat memahami betul arti "Tribrata" sebagai pedoman hidup dan "Catur Prasetya" sebagai pedoman kerja, serta PNS Polri harus memahami arti "Panca Prasetya Korpri" sebagai pedoman kerja.
"Dengan kita memahami dan mengamalkan apa itu Tribrata dan Catur Prasetya, Serta Panca Prasetya Korpri maka itu merupakan salah satu langkah antisipasi guna mencegah masuknya paham radikalisme dan intoleransi di institusi kita khususnya di Polda Sulawesi Tengah", terangnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan sosialisasi ini sangat penting sebagai bentuk penegasan dan komitmen bersama untuk melawan serta menolak paham radikalisme dan intoleransi yang dapat melemahkan ideologi dan dasar negara.
"Pancasila adalah dasar negara, falsafah dan pandangan hidup yang melandasi pembangunan politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum dan hankam serta segala sikap hidup bangsa Indonesia", tuturnya.
"Melalui kegiatan ini, saya berharap para personel Polda Sulteng dan jajaran mampu untuk memahami dan mendapatkan intisari dari materi yang disampaikan oleh para narasumber, sehingga kedepan dapat menjadi bekal agar tidak mudah terpapar paham radikalisme dan intoleransi", ucapnya.
Diakhir kata sambutan, Kapolda menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia dan seluruh pihak yang turut membantu pelaksanaan kegiatan ini, sehingga acara ini terselenggara dengan baik.
"Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat besar dan menambah ilmu pengetahuan serta menjadi menambah ilmu pengetahuan serta menjadi pegangan buat kita semua dalam mewujudkan institusi polri yang semakin dicintai masyarakat", pungkasnya.
(MW/RL/SG)