Wargata.com, NTB - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menerima silaturrahim Ombudsman Republik Indonesia (RI) Perwakilan NTB membahas terkait Pelayanan Publik didampingi oleh Kepala Dinas Kominfotik NTB, Dr. Najamuddin Amy, S.Sos., M.M., yang berlangsung di Ruang Kerja Wagub NTB, Senin, (30/01/2024).
Ummi Rohmi menegaskan bahwa Tingkat Kepatuhan Pelayanan Publik Provinsi NTB harus tetap berada di zona hijau. Hal ini dikarenakan Pemerintah harus mengetahui berbagai kebutuhan atau pun permasalahan yang ada dimasyarakat.
"Apa yang dibutuhkan masyarakat, setiap permasalahan yang ada dimasyarakat harus dapat kita ketahui bersama, itulah makanya ada NTB Care sehingga segala pengaduan masyarakat dapat kita ketahui dan aktifnya pimpinan di sosial media sehingga bisa secara langsung berkomunikasi dengan masyarakat" ungkap Ummi Rohmi.
Tingkat Kepatuhan Pelayanan Publik Provinsi NTB masih aman di zona hijau dengan indeks pencapaian 80,71 persen di tahun 2022. Hasil survei ini dilakukan oleh Ombudsman NTB pada tahun lalu.kepatuhan standar pelayanan publik yang dilakukan oleh Provinsi NTB telah maksimal, walaupun belum mencapai 100 persen.
Dalam data hasil survei zonasi yang dikeluarkan Ombudsman pada tahun 2023 untuk penilaian tahun 2022, Provinsi NTB dua tahun berturut- turut tetap berada di dalam zona hijau.
Kepala Keasistenan Bidang Pencegahan Ombudsman RI Perwakilan NTB, Muhamad Rosyid Rido nilai Indeks Persepsi Maladministrasi di Provinsi NTB cukup tinggi.
Indeks Persepsi Maladministrasi bertujuan mengetahui kenyamanan
masyarakat dalam memperoleh informasi tentang suatu
standar layanan melalui pengukuran persepsi.
Fokus ditujukan
pada empat layanan dasar yaitu layanan di bidang administrasi
kependudukan, bidang kesehatan, bidang pendidikan, dan bidang perizinan.
Sementara itu, Doktor Najam menjelaskan, keterbukaan informasi pelayanan dasar di Provinsi NTB telah berjalan dengan baik, contoh saja pelayanan kesehatan yang tetap diupgrade baik dari sisi infrastruktur fisik, maupun informasi secara online dan offline.
“Kalau dihubungkan dengan pelayanan dasar, kita punya program penanganan stunting yang cukup gencar dilaksanakan mulai dari sisi intervensi kebijakan dan anggaran”, tutur Doktor Najam.
Adapun berbagai inovasi yang telah dikembangkan di Provinsi NTB, yakni NTB Care, NTB Satu Data, NTB Mall, Posyandu Keluarga, JPS Gemilang sebagai solusi kebangkitan ekonomi di masa pandemi, serta inovasi OPD dengan kehadiran BRIDA, Inovasi SMK menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) SMK dan Teaching Factory untuk mengakselerasi industrialisasi, inovasi industri permesinan, alat transportasi dan sebagainya.
(Kf/Red)