Wargata.com, NTB - Sebanyak 31 Anggota Polri di Wilayah Hukum (Wilkum) Polda Nusa Tenggara Barat mendapat penghargaan atas prestasi mereka, pada akhir Tahun 2022 ini.
Dibalik itu, terdapat 16 anggota polisi di Wilkum Polda NTB yang mendapat Punishment Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PTDH) diakhir Tahun 2022 ini.
Kapolda NTB, Irjen Pol Djoko Poerwanto mengatakan, bahwa hal itu merupakan Dua sisi yang bisa terjadi di tubuh Kepolisian Negara Republik Indonesia.
"pemberian penghargaan dan PTDH merupakan Dua sisi yang menjadi konsekuensi atau akibat yang ditimbulkan oleh personel polisi dalam pelaksanaan tugas," ungkapnya usai memimpin Apel Pemberian Penghargaan dan PTDH di lapangan Bhara Daksa Polda NTB, Senin, (19/12/2022).
Lebih Lanjut, bahwa seorang Polisi harus dapat menjaga nama baik institusi Polri dan juga dapat menjalankan tugas dan amanah dengan baik, agar kehadiran polisi sebagai perpanjangan tangan negara dirasakan oleh masyarakat.
"satu sisi mereka harus berbuat baik, satu sisinya lagi mereka harus menjaga kehormatan dan nama baik institusi Polri," ujarnya.
Namun, kata Djoko, jika anggota tersebut tidak dapat menjaga nama baik institusi, akan ada akibat dari perbuatannya seperti pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH).
Menurut orang nomor satu di Polda NTB itu, PTDH merupakan pilihan yang susah, namun hal itu merupakan langkah Polda NTB dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk mesyarakat.
"jika mereka tidak bisa menjalankan amanah itu, maka akan ada pemberhentian secara tidak hormat, Menyedihkan memang tetapi itu merupakan pilihan yang susah bagi Polda NTB dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat", Ucapnya.
Djoko berharap, peristiwa hari ini dapat menjadi pelajaran bagi semua anggota Polisi di Polda NTB agar tidak terjadi lagi.
Namun sebaliknya, jika ada Polisi yang berprestasi maka akan dapat reward dari kerjanya itu.
Ini juga menjadi pelajaran dan pemicu bagi anggota Polisi untuk bekerja lebih maksimal dan berusaha menjadi Polisi yang rastra sewa kotama, Pungkasnya.
Adapun daftar Nama anggota Polri yang mendapat penghargaan dari Kapolda NTB yang masing-masing bertugas di Afrika yaitu, IPDA R Kalimantan Jaya, BRIPDA Lalu Romi Haryadi, BRIPKA Arie Prima, dan AIPTU Heny Kuswoyo yang mengungkap kasus 1 Kg Sabu
Selanjutnya adalah, AIPDA Fahriamin, Aipda Musafiran, BRIGPOL Nur Imam Hidayat, Briptu Virman Bima dan BRIPTU Ardiansyah, Mereka mendapat penghargaan dengan keberhasilan mengungkap 1 Kg Sabu di Bima.
Selain itu, juga tercatat nama IPDA Verren Vinayaka Deva selaku Inisiator Podcast Polri, sementara KOMPOL Wendi Oktariansyah berhasil menangkap Pembobol ATM lintas Provinsi, dan AKP Dewi Komalasari sebagai implementasi E-Audit.
BRIPDA Shalsabila Lestari Putri Suteja selaku brand ambasador G20, IPDA La Ode Muhammad Syahrul Ramadhan sebagai inisiator club' Sepak Bola.
Sedangkan untuk KOMPOL Kadek Adi Budi Astawa, IPDA I Komang Wilandra, Aipda I Putu Satria Wirayuda, Bripka Sugianto, mereka berhasil mengungkap kasus Korupsi Pasar ACC di wilayah hukum Polresta Mataram.
Tak hanya itu, AIPDA Joko Sediyarto dengan Program kopi gratis untuk Warga, sementara BRIGADIR Rizky Novapratama berhasil meraih juara Taekwondo Kapolri Cup-4 Putra 80 Kg, dan BRIPDA Rizma Apriyantara merebut Juara Taekwondo Kapolri Cup-4 Putra 63 Kg, BRIPDA Maulana Rizky Juara Taekwondo Kapolri Cup-4 Putra 80 Kg, BRIPDA Linda Yuliana juara Taekwondo Kapolri Cup-4 80 Kg, BRIPDA Rizka Salsa Pertiwi berhasil mendapatkan medali emas Taekwondo Kapolri Cup-4 Poosae Individu Putri.
Sementara Kombes Pol Taharudin, bersama anggotanya, AIPDA Gusman Irawan, BRIPTU Kasman Rasyid, BRIPDA Fery Apriansyah, mereka dapat penghargaan karena dinilai terbaik pertama penyusunan laporan keuangan dari FJPB. Sedangkan BRIPDA Joshuavan Herosando Dameima Gramelinton Ibi Lona meraih juara lagu rohani Kristiani tingkat Nasional.
Terakhir yaitu, AKBP dr. I Komang Tresna, dan dr. Mike Wijayanti Djohar juga mendapatkan penghargaan berkat capaian status akreditasi RS Bhayangkara.
Kabid Humas, Kombes Pol Artanto menjelaskan, bahwa untuk 16 anggota Polisi Polda NTB yang dilakukan PTDH karena dianggap melanggar kode etik profesi Polri dan atau pelanggaran tindak pidana seperti terlibat Narkoba.
Dirincikan, 16 anggota yang di PTDH antaranya, 3 anggota Polres Bima Kota, 2 anggota Polres Bima Kabupaten, 1 anggota Polres Dompu, 1 anggota Polres Sumbawa, 2 anggota Polres Sumbawa Barat, 2 anggota Polres Lombok Utara, 3 orang anggota Polres Lombok Barat, 1 anggota Polresta Mataram, terkahir 1 anggota Brimob Polda NTB.
"ke-16 anggota tersebut terbukti telah melakukan pelanggaran kode etik profesi Polri dan atau melakukan pelanggaran tindak pidana seperti terlibat narkoba dan lain-lain", Tandas Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto.
(MW/RL/HT)
