Wargata.com, Luwu Utara - Sejumlah pekerjaan infrastruktur jalan di dalam kota Masamba yang menggunakan dana PEN Tahun 2022, masih belum sesuai harapan. Sejumlah kegiatan peningkatan jalan dalam bentuk betonisasi diketahui masih dinilai kurang berkualitas dengan minimnya pengawasan. Sabtu, (5/11/2022)
Salah satu pekerjaan proyek jalan lingkar Utara, Pembangunan jalan paket 10, Peningkatan jalan beton ruas Radda-Baliase yang diduga tidak memenuhi spesisifikasi teknis. Jalan yang ada disamping Shofe Cooffee tembusan jalan lingkar radda.
Proyek peningkatan jalan beton paket 10 yang dikerjakan oleh PT. Inti Pana Mandiri, No. Kontrak. 039/SP-PBJ/BM/DPUTRK 2/2022, dengan panjang. 4.235 Meter, Lebar. Nilai anggaran sebesar Rp. 22. 955. 000. 900 M, bersumber dari dana PEN Tahun 2022. Dimana proyek tersebut tidak mencantumkan lebar dan tinggi badan jalan, dengan pengecoran beton, ini diduga kuat tidak sesuai dengan spesifikasi.
Dari pantauan media Wargata.com di lokasi proyek selama pekerjaan betonisasi di ruas jalan Radda-Baliase jalan lingkar Utara kecamatan Masamba, Secara kasat mata ditemukan beberapa kejanggalan diantaranya, penggunaan plastik cor (Polytene) sebagai lantai kerja cor beton hanya dipasang pada sisi samping tidak dihampar memanjang secara sejajar dengan bekesting, dimana plastik cor tidak menutup bagian dari bekesting. Padahal fungsi dari pekerjaan pemasangan Polytene (plastik cor) untuk menutup bekisting sehingga celah-celah pada bagian bawah bekisting tertutup. Sehingga pada waktu pelaksanaan pengecoran air semen tidak akan keluar dari adukan beton yang baru dicor. Dan disepanjang jalan pengecoran tidak menggunakan besi cor.
Demikian juga peralatan yang digunakan, pada pelaksanaan pekerjaan tersebut terlihat tidak menggunakan concrete Vibrator sebuah mesin vibrator yang banyak diaplikasikan pada pekerjaan pengecoran, konstruksi jalan dan pekerjaan sipil lainnyan yang bertujuan untuk memaksimalkan produktivitas dan kinerja. Kemudian concrete pavers yang alat berat ini biasanya digunakan untuk pekerjaan beton untuk menghampar beton ready mix yang fungsinya seperti pada pekerjaan asphalt finisher dan digunakan dalam proses pengecoran jalan raya beton (“rigid pavement”) secara menerus dengan jaminan kualitas, kemiringan, dan kerataan sesuai dengan titik yang ditentukan dengan sangat akurat.
Masih Tim Wargata.com dalam penelusuran terlihat pada pelaksanaan curing (Perawatan beton) setelah beton mencapai final setting, artinya beton telah mengeras. Tidak dilaksanakan, sehingga beton dikhawatrikan akan mengalami keretakan karena kehilangan air yang begitu cepat. Ditemukan pada sejumlah titik lokasi tidak terpasangan tulangan dowel. Selain itu, pada pekerjaan pengecoran lantai kerja (B0), pada pelaksanaan proyek dimaksud ratusan meter tidak ditemukan adanya pekerjaan pengecoran lantai dasar sesuai ketentuannya. Ironisnya hasil kodril dan sampel hanya dilakukan di beberapa titik saja. Kata Tim Wargata.com. Rabu lalu (2/11/2022)
Demikian juga peralatan yang digunakan, pada pelaksanaan pekerjaan tersebut terlihat tidak menggunakan concrete Vibrator sebuah mesin vibrator yang banyak diaplikasikan pada pekerjaan pengecoran, konstruksi jalan dan pekerjaan sipil lainnyan yang bertujuan untuk memaksimalkan produktivitas dan kinerja. Kemudian concrete pavers yang alat berat ini biasanya digunakan untuk pekerjaan beton untuk menghampar beton ready mix yang fungsinya seperti pada pekerjaan asphalt finisher dan digunakan dalam proses pengecoran jalan raya beton (“rigid pavement”) secara menerus dengan jaminan kualitas, kemiringan, dan kerataan sesuai dengan titik yang ditentukan dengan sangat akurat, bahkan asphal beton tersebut terlihat bergelombang, dan sudah dilakukan thess Drive.
Dilokasi pekerjaan proyek peningkatan jalan beton ruas Radda-baliasen tidak ditemukan adanya konsultan pengawas dari CV Pumas co dilokasi sehingga proyek tersebut dikerjakan jelas minimnya pengawasan pekerjaan. (@w1)