Wargata.com, Sulbar - Bencana alam tanah longsor kembali terjadi di beberapa titik yang melumpuhkan jalur trans penghubung antara Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju tepatnya di Kecamatan Tammerodo.
Informasi yang diperoleh dari Kabid Humas Polda Sulbar Kombes Pol Syamsu Ridwan bahwa longsor tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan yang mengguyur sejak kemarin sehingga terjadi pergerakan tanah dibeberapa lokasi.
“Anggota kami bersama pihak terkait masih dilokasi longsor dari kemarin, pagi ini proses pembersihan material longsor akan dimulai lagi setelah semalam masuh diguyur hujan, tadi malam tidak bisa dilakukan karena minimnya penerangan dan masih ada pergerakan tanah serta bebatuan dilokasi”, Jelas Kombes Pol Syamsu Ridwan.
Sambungnya, Pihak Kepolisian hingga saat ini terus memberikan himbauan kepada Masyarakat khususnya pengguna jalan agar mencari tempat aman untuk memarkir kendaraannya.
“Seperti yang kita ketahui bersama, longsoran ini terjadi dibeberapa titik antara batas majene - mamuju dan membutuhkan waktu untuk pembersihan, jadi kami mengimbau kepada seluruh Masyarakat untuk menunda perjalanan atau mencari jalur alternatif yang aman untuk sementara waktu hingga jalur utama ini benar-benar sudah dapat dilalui”, Ungkap juru bicara Polda Sulbar.
Lebih jauh, Ia mengungkapkan bahwa respon cepat personil Polda Sulbar dan jajarannya dalam menindak lanjuti setiap bencana yang terjadi merupakan instruksi khusus dari Kapolda Sulbar Irjen Pol Verdianto. I Bitticaca.
“Tidak perlu menunggu perintah saya, ketika terjadi bencana alam atau sesuatu yang sifatnya darurat, semua panglima-panglima saya dilapangan harus bergerak cepat dan tepat membantu Masyarakat”, Ungkap Kombes Pol Syamsu mengutip perintah Kapolda Sulbar
(MW/RL/IN)