Wargata.com, Sulbar - Senin, (29/08). Kegiatan Perayaan HUT-RI ke 77 telah berlalu dengan meninggalkan segala pesan dan kesan di hati warga masyarakat, Namun untuk mencapai suatu kesempurnaan dalam suatu kegiatan tentu tidaklah mungkin karena melibatkan orang banyak, sehingga antara puas dengan tidak puas (Pro Kontra) pasti ada.
Acara perlombaan pun telah berlangsung di Wilayah Kecamatan Sarudu, Kabupaten Pasangkayu yang menelan anggaran dengan hasil rapat Estimasi awal sebesar Rp.50.000.000, yang dikumpulkan dari semua stakeholder telah membuat semua mata lomba yang dipertandingkan berjalan lancar dan sukses .
Dan bagi para warga dan penonton tentu perlombaan itu adalah sesuatu tontonan yang sangat menghibur karena dapat dilihat hanya sekali setahun .
Dibalik kemeriahannya sebagian dari peserta pertandingan terutama kepada para pemenang lomba merasa kesal dan kecewa, karena menurut mereka , hadiah yang diterimanya tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan dalam mengikuti perlombaan, yaitu hanya sebuah piagam yang terbuat dari kayu biasa .
Salah seorang peserta yang tak ingin disebutkan namanya menceritakan kecapek-annya dalam mempersiapkan pertandingan yang akan dilombakan agar terlihat tampil dengan lebih baik.
"Dari jauh-jauh hari kami sudah mempersiapkan perlombaan ini dengan berlatih, meluangkan waktu , mengeluarkan dana dll.ee' begitu dapat juara ternyata hadiahnya cuma piagam saja ," clotehnya.
Begitu juga terhadap sejumlah wali murid yang anaknya menjadi juara sempat mempertanyakan kepada Gurunya seakan Ia tidak percaya bahwa hadiahnya seperti itu , hadiahnya cuma piagam saja .
" Bagi orang dewasa kalau mendapat Piagam yaa' baguslah ada untuk dipajang di kantor, tapi bagi perlombaan yang diikuti anak-anak, mungkin lebih senang kalau hadiahnya Permen atau buku tulis ," ungkap seorang ibu menimpali temannya.
Menindaklanjuti hal ini, Ketua Panitia Penyelenggara HUT-RI ke 77, Hadro, S.Pd., menuturkan, bahwa hadiah yang disepakati memang seperti itu, sementara hadiah lain berupa uang di bebankan ke Instansi masing-masing untuk memberikannya, tuturnya
Berkaitan hal itu, dirinya mengakui bila tak tahu menahu tentang kesepakatan apakah dituangkan dalam notulen rapat atau tidak.
"Kami hanya menjalankan tugas sebagai Panitia Penyelenggara, adapun tentang pemasukan, pengeluaran dan mengenai laporan pertanggung jawaban semua ada sama pak camat", Ungkap Hadro Kepada Awak Media saat dikonfirmasi Via Telpon Cellular.
Sementara itu, Camat Sarud, Arifudin saat dihubungi melalui telpon genggam, Sabtu, 27/08/2022, belum ada tanggapan hingga berita ini diterbitkan.
(MW/H.M)