Wargata.com, NTB - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) memperingati hari Bhayangkara ke-76 di Lapangan Bhara Daksa Polda, Kota Mataram, Jum'at, (1/7/22), dengan konsep kebersamaan.
Tema yang diangkat dalam peringatan hari Bhayangkara di Polda NTB kali ini, adalah doa bersama lintas agama dalam rangka memperingati hari Bhayangkara ke-76.
Lima pemuka agama dihadirkan dalam peringatan hari Bhayangkara ke-76 kali ini di Polda NTB.
Satu persatu, lima pemuka agama bergiliran melantunkan doa untuk Polri. Lantunan doa itu diikuti umatnya yang hadir dalam peringatan hari Bhayangkara ke-76 di Polda NTB.
Semua yang hadir dalam acara itu mengenakan identitas keagamaan, seperti kopiah bagi yang beragama Islam, Odeng bagi agama Hindu dan identitas lain yang melekat dalam lima Agama yang berkembang di Indonesia.
Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto mengatakan, konsep yang di usung Polda NTB dalam perayaan hari Bhayangkara ke-76 ini adalah kebersamaan guna menciptakan situasi yang nyaman dan aman di Nusa Tenggara Barat.
"kita ingin menciptakan situasi yang aman dan nyaman di Nusa Tenggara Barat ini," ungkapnya.
Berkaitan dengan hal itu, dia ingin melihat semua warga NTB tersenyum dengan pelayanan yang diberikan oleh pemegang kepentingan di Nusa Tenggara Barat.
Terlebih di Nusa Tenggara Barat ada program NTB gemilang yang di gelorakan pemerintah.
Dia ingin perogram tersebut dapat memberikan manfaat yang baik untuk warga NTB, dan dia juga bertekad untuk mendukung program tersebut, untuk menciptakan generasi muda yang unggul.
Dengan begitu, dia berharap tidak ada lagi anak-anak yang direhab karena Narkoba, tidak ada lagi warga yang kekurangan air, anak-anak NTB mendapat pendidikan yang layak dan lain sebagainya.
"bisa nggak kita membuat warga NTB tersenyum dengan segala bentuk kegiatan," pungkasnya.
Acara tersebut, disisi dengan pemberian sejumlah bantuan kepada anak yatim dari berbagai agama.
Hadir dalam acara itu, Kapolda NTB, Waka Polda NTB, Gubernur NTB, Sekda NTB, Danrem 162, Danlanal, Dalanud, PJU Polda NTB, serta sejumlah Forkopimda di Nusa Tenggara Barat.
(HS/MW)