Wargata.com, NTB - Moda transportasi pada event MotoGP Mandalika Minggu (20/03/2022) lalu masih menjadi isu hangat. Baru-baru ini terungkap, bahwa terlantarnya puluhan ribu penonton di parkiran Timur maupun parkiran Barat Sirkuit Mandalika, lantaran sopir bus sempat mogok kerja.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) NTB, Junaidi Kasum, Selasa (22/3/2022).
“Saya sampai malam itu diam di sana, Saya tanya langsung sopir bus, kenapa gak antar penonton? Mereka jawab, ada yang malak dan mengintimidasi mereka. Alasan lainnya karena bus belum bisa bergerak saat itu karena membludaknya penonton yang keluar sirkuit,” ungkap Junaidi Kasum.
Pria yang akrab disapa JK itu melanjutkan, pada akhir race MotoGP sekitar pukul 17.15 Wita, semua penonton yang berjumlah 70 ribu keluar dari area sirkuit secara bersamaan. Hal itu pun membuat panitia dan pihak keamanan kewalahan. Belum lagi para pejabat negara yang menggunakan mobil Patwal keluar bersamaan dengan penonton umum.
“Bayangkan saja puluhan ribu orang ingin diantar, sedangkan bus hanya sedikit, ya penonton berebut naik bus yang ada,” ulasnya.
Namun setelah intensitas kendaraan mulai longgar, kata JK, para sopir akhirnya kembali menghidupkan busnya masing-masing,sehingga jadwal pengantaran penumpang menjadi terlambat.
Bus bergerak sekitar pukul 20.00 Wita, semestinya pukul 17.00 Wita.,makanya banyak penumpang kecewa,” cetusnya.
Untuk diketahui, jumlah bus yang disediakan panitia berjumlah 278 bus. Terdiri dari 27 unit bus besar, 70 bus medium, dan 181 jenis Hiace. Ratusan kendaraan ini bertugas di lima zona, yakni 66 unit di eks Bandara Rembiga (Lanud ZAM), 124 unit di Pelabuhan Lembar, 39 unit di Pelabuhan Kayangan, Pelabuhan Bangsal 45 unit dan Bandara BIZAM sebanyak 31 unit.
Lanjut JK sewaktu ditanyakan oleh awak Media wargata.com Rabu 24/03/2022 lewat telpon menjelaskan bahwa sebelum ajang MotoGP di mulai Ia minta agar Bus yang ada di NTB untuk digunakan semua jangan mendatangkan dari luar ,namun Kementrian perhubungan tidak memenuhinya dengan alasan banyak yang tidak layak pakai ,
," Saya sudah meminta sebelum nya supaya Bus yang ada di NTB untuk digunakan tapi dijawab tidak layak pakai kenyataannya Bus yang dari luar 4 bus yang saya temukan mogok dijalan dan sopir- sopir itu banyak yang tidak tau jalan ," Ungkapnya.
Menurut Ketua Organda NTB ini pada event MotoGP kali ini Organda sama sekali tidak dilibatkan dan Ia menilai bahwa infrastruktur regulasi tidak terintegrasi satu dengan yang lainnya yang membuat pelaksananya kacau balau tidak berjalan dengan semestinya dan mengharapkan kepada kita semua untuk mengambil pelajaran sebagai bahan evaluasi/ perbaikan ke depan.
," Ini adalah pelajaran bagi kita semua mudah-mudahan ke depan Pemerintah dalam hal ini Kementrian perhubungan dapat merubah sistem dengan melibatkan Organda ,' pungkasnya di lansir dari poskota
Sementara informasi dari Dishub NTB sampai hari ini Kamis 25/03/2022 belum ditanggapi .
(SHD)