Wargata.com, Sulbar - Di penghujung tahun 2021, intensitas curah hujan di wilayah Sulawesi Barat semakin meningkat yang mengakibatkan terjadinya banjir hingga tanah longsor di beberapa wilayah.
Bencana tanah longsor terparah terjadi di jalur trans sulawesi, tepatnya di desa Lombona Kecamatan Onang Kabupaten Majene dan Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju yang berimbas terjadinya kemacetan arus Lalu lintas.
Bahkan Tanah longsor tersebut sempat memakan korban jiwa pada bulan oktober lalu. Saat itu sebuah mobil minibus tengah melintas dan tiba-tiba terjadi longsoran batu yang mengakibatkan pengemudi mobil tewas ditempat.
Untuk itu, guna memastikan keselamatan pengguna jalan dan pekerja proyek perbaikan jalan, Kapolda Sulbar Irjen Pol Eko Budi Sampurno bersama dengan Waka Polda Brigjen Pol Umar Faroq didampingi benerapa PJU Polda turun langsung ke lokasi Longsor untuk melakukan peninjauan dam memastikan pekerjaan perbaikan jalan selesai tepat waktu, Selasa (09/11/21).
Dalam peninjauannya, Kapolda menegaskan kepada pelaksana pekerjaan agar mempercepat proses perbaikan dan memperhatikan keselamatan para pekerja serta pengguna jalan agar tidak terjadi kembali jatuhnya korban jiwa.
Selain itu, Jenderal bintang dua ini menghimbau kepada Masyarakat untuk mematuhi rambu-rambu yang terpasang dan meningkatkan kewaspadaan saat melintasi jalan yang rawan terjadinya longsor.
“Saat ini curah hujan sangat tinggi, sehingga saya menghimbau kepada Masyarakat khususnya pengguna jalan untuk memperhatikan rambu lalu lintas utamanya di daerah rawan longsor serta meningkatkan kewaspadaan, saya sudah perintahkan ke pelaksana pekerja untuk memasang rambu peringatan dan penerangan di sepanjang jalan yang rawan longsor”, tutur orang nomor satu di Polda Sulbar ini
(MW/HS/IN)