Foto: Andi Djuraid Rauf,Kepala Badan Advokasi penyelamat Aset Negara Republik Indonesia DPD Bapan Sulsel |
Wargata.com, Sulsel - Pengelolaan parkir di RSUD Barru diduga tidak jelas, pasalnya biaya parkir keluar masuknya mesti bayar berkali-kali
Hal itu diungkapkan oleh Sejumlah Warga, salah satunya Endang selaku keluarga pasien yang saat itu dirawat di RSUD Barru. dan menurutnya biaya parkir masuk di rumah Sakit itu sangat mencekik. Kata Endang.
Lanjut dikatakan, "saya ke rumah sakit dengan mengendarai motor bertujuan hanya melihat keluarga dirawat ruang inap yang sedang sakit. Saat saya masuk, petugas parkiran memberi selembar karcis, dan setelah hampir 3 jam berada di rumah sakit itu, Saya bergegas keluar sebentar, karena ingin mengambil barang bawaan pasien yang saya lupa. Namun demikian saya bayar lagi 5000 rupiah, setelah saya masuk disuruh kembali ambil karcis, dan pada saat keluar mesti bayar lagi.“ ujar Endang.
Sementara pihak Smart Parkir RSUD Barru, Andi Hidayat saat dikonfirmasi Melalui Chat Whatsapp oleh Awak Media, menjelaskan bahwa Kendaraan inap yang selama 5 jam waktunya, seperti kendaraan Motor biayanya 1000 perjam dan Mobil 2000 perjam. Namun di bijaksanai ke pengelolah smart parking tetap bayar Motor 5.000 dan Mobil 10.000 selama 24 jam (inap itu). Menurutnya.
Akan tetapi setiap keluar Memperlihatkan Tiket keluar dengan menujukkan berapa harus dibayar Perjam. Bila Bolak balik keluar, Otomatis bayar perjam. Selama berapa hari (rawat inap sepuluh hari), Mungkin saja dia bayar total selama inap 50 rb - 100 rb. Normal. Tulisnya Via Whatsapp kepada Awak Media, Minggu, 31/10/2021.
Selain itu, Para Warga Net pun ramai berkomentar Terkait biaya parkiran yang ada di lingkup RSUD Barru, Berikut Komentarnya:
Screenshot: Para Warga Net |
@Sahidxxxxxx
"Ha.. Jadi setiap...keluar.... itu... buat kukira 5000 Perhari berlaku"
@Endaxxxxxxxxx
"tidak sekarang, setiap keluar bayar, saya sendiri jadi korban"
@Romanxxxxxxxx
"walaupun keluar dua detik asalkan sudah dilewati palangnya membayarki lagi, dan saya juga pernah merasakan ini"
@Toglegxxxxxxxxxxxx
"Seharusnya Pihak rumah sakit kasih kartu kusus parkir untuk penunggu pasien, jadi kalau ada keperluan diluar tidak membayar bolak balik"
@Amrixxxxx
"Bubarkan saja, parkir begituan pemeras rakyat, ini bukan Makassar, ini Barruji petani,ji pekerjaan,ta"
Berkaitan hal tersebut, Andi Djuraid Rauf, Selaku Kepala Badan Advokasi penyelamat Aset Negara Republik Indonesia DPD Bapan Sulsel saat dihubungi melalui telepon Cellular, akan menelusuri pihak ketiga Smart Parking itu, karena biaya karcis terlalu mahal, sehingga terdampak ke sejumlah sorotan masyarakat. Dan Jika nanti terbukti ada pungutan di tiket Karcis parkir, ia akan melaporkan ke Polisian, karena pihaknya juga sudah memdapat aduan Sejumlah Warga terkait mahalnya biayar parkir. Tegas Andi Djuraid Rauf.
(TW/FDS/SM)