-->
  • Jelajahi

    Copyright © Wargata.com
    Info Berada di Sekitar Warga

    Banner Ucapan

    Ads Google Searc

    Hukrim

    Banner IDwebhost

    Tolak Aksi 1812, Tagar #DemoCovidMenanti Banjiri Media Sosial

    Alam - Admin 2
    17/12/20, 20:46 WIB Last Updated 2021-10-21T15:55:37Z
    Wargata.com, Jakarta - Tagar #DemoCovidMenanti mulai ramai diperbincangkan di media sosial khususnya Twitter. Tagar ini tersisip dalam unggahan yang kebanyakan isinya mengajak masyarakat agar tidak turut serta dalam aksi demonstrasi 1812 yang diusung Front Pembela Islam (FPI), yang rencananya akan dilakukan di Jakarta, Jumat (18/12/2020).

    Akun twitter bernama @Txtdaripolitikus jsdi inisiator yang memposting tagar tersebut. Postingan itu mendapat respon yang sangat menarik dari berbagai akun, seperti akun @abdur_rouf91 merespon dengan cuitan.

    “Korban Covid-19 tiap hari terbaring di ruang isolasi dan perawatan. Rumah sakit sudah penuh dan tidak dapat menampung lagi pasien yang sudah berjatuhan. Masyarakat abai dengan Adaptasi Kehidupan Baru yang harusnya ditaati sebagai tanggung jawab bersama,” kicaunyanya dukutip media, Rabu (17/12/2020).

    Unggahan itupun direspon akun @ade_nurdin90. Ia pun meminta warga berhati-hati atad ajakan ini, jangan sampai dimanfaatkan kelompok tertentu.

    “Apa gak mikir ya dengan kondisi yang seperti ini korban terus berjatuhan, ayolah jangan dimanfaatkan kelompok tertentu lebih baik menjadi warga negara yang taat hukum dengan ajukan Gugatan Pra Peradilan atau penangguhan terhadap kepentingan MRS," cuitnya.

    Respon yang menarik dicuitkan akun @adoy_chie86. Ia menilai jika ada yang nanti hadir dalam rencana aksi tersebut, keluarga bisa terancam jadi korban.

    “Hadir demo covid menanti, jelas keluarga menjadi korban berikutnya. Lebih baik kita dirumah dan bekerja untuk kemajuan kita dan bangsa,” tulisnya.

    Satgas Penanganan COVID-19 meminta Satgas di DKI dan Polda Metro Jaya bersikap tegas merespon rencana aksi ini.

    "Satgas DKI dan Polda harus tegas melarang adanya kerumunan," ujar Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo.

    Doni mengingatkan soal aturan di DKI terkait larangan adanya kerumunan. Apalagi saat ini tambahan kasus Corona kembali mengalami peningkatan.

    "Di daerah kan sudah ada Perda dan Pergub yang mengaturnya," kata Doni.

    Kepala BNPB ini meminta Pemda dan pihak kepolisian tegas menjalankan aturan. Doni mengatakan potensi pelanggaran protokol kesehatan (prokes) harus segera disikapi.

    "Sesuaikan dengan aturan yang sudah dibuat oleh tiap daerah tentang penegakan protokol kesehatan," tegasnya.

    Berdasarkan data Satgas Covid-19, pasien reaktif Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan, khususnya DKI Jakarta menunjukkan kenaikan dan mencapai angka 636,134 per tanggal 17 Desember 2020. Selama ini, pandemi yang melanda di seluruh dunia khususnya Indonesia belum dapat ditangani secara pasti dan virus Covid-19 yang tak nampak ini bisa menyerang kepada siapapun dan kapanpun tanpa mengenal situasi dan kondisi. 

    Satgas Covid-19 secara resmi menyatakan bahwa sampai saat ini, salah satu cara yang paling ampuh dari tertularnya pandemi adalah dengan menjaga diri sendiri dengan mematuhi protokol kesehatan.

    Namun, belum selesainya pandemi yang dihadapi masyarakat ini bertolak belakang dengan upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

    Sebagaimana diketahui, Front Pembela Islam (FPI) berencana menggelar Aksi 1812 yang undangannya beredar sangat masif di berbagai media sosial. Belum ada keterangan resmi dari pengurus FPI mengenai tujuan aksi 1812 tersebut.

    PA 212, salah satu ormas Islam yang tergabung dalam aliansi tersebut, menyebut salah satu tuntutan mereka adalah meminta kasus penembakan terhadap enam anggota laskar FPI diusut tuntas. Tuntutan lainnya, mereka mendesak agar pentolan FPI Rizieq Shihab dibebaskan tanpa syarat. Rizieq kini ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus kerumunan massa di Petamburan, Jakarta Pusat. Dia pun telah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.

    Novel mengklaim pihaknya sudah melayangkan surat pemberitahuan Aksi 1812 ke pihak Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.

    Novel enggan memprediksi berapa jumlah mass yang akan hadir. Ia hanya bisa menjamin para peserta tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus corona saat menggelar aksi.

    Upaya FPI ini memang bukan hal baru, sebab beberapa kejadian sebelumnya, FPI terus melakukan penekanan kepada pemerintah atas beberapa perkara yang menimpa kelompok FPI. Pertama, berkaitan dengan pemeriksaan Muhammad Rizieq Shihab atas kerumunan pada awal November pada acara penjemputan kepulangannya di bandara Soekarno Hatta. Kedua, kerumunan dalam pesta pernikahan anak Muhammad Rizieq Shihab dan sekaligus pengajian Maulid Nabi.

    FPI juga saat ini tengah menunggu proses perkara di kepolisian terkait adanya baku tembak Laskar FPI dengan anggota Polri di KM 50 tol Karawang. Peristiwa ini mengakibatkan korban meninggal dunia sebanyak 6 orang di pihak Laskar FPI.

    Polri sejauh ini telah melakukan reka ulang atau rekonstruksi, meskipun hasil akhir dari rekonstruksi tersebut belum bersifat final.

    Tidak banyak pihak memberikan respon atas rencana aksi yang diperkirakan bakal membuat kerumunan. Oleh karena itu, masyarakat ramai-ramai membangun tagar #DemoCovidMenanti di Twitter.

    “Berdiam diri di rumah saja tidak menjamin untuk tidak terpapar Covid-19, apalagi dalam kerumunan yang massive! Jaga dirimu, jaga keluargamu, dan jaga negaramu! ” ujar akun @yvetteprovita.

    (TW/HS)
    Komentar

    Tampilkan

    Daerah

    +