Wargata.com, Sulsel - Amiluddin (39) warga Dusun Tompe Desa Pengkajoang, Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara, ditemukan meninggal dunia setelah sempat hilang saat hendak memperbaiki pematang tambak empang yang tergerus air.
Pencarian yang dilakukan pihak kepolisian bersama warga setempat membuahkan hasil yakni korban ditemukan oleh masyarakat yang melakukan pencarian sejak semalam hingga pagi dini hari.
“Korban Amiluddin sudah ditemukan di sungai sekitar 300 m dari TKP pukul 06.00 Wita oleh masyarakat bersama aparat kepolisian Polsek Malangke Barat, Polres Luwu Utara yang melakukan pencarian,” kata AKP I Gusti Putu Ngurah, Kapolsek Malangke Barat, saat dikonfirmasi Jumat (18/12/2020).
Menurut Iptu I Gusti Putu Ngurah, pada Kamis (17/12/2020) sekitar pukul 15. 00 WITA, Amiluddin dinyatakan hilang pada saat hendak menuju ke tambak empangnya dengan menggunakan perahu kantinting seorang diri.
“Korban awalnya datang dari Kota Palopo membawa pupuk menggunakan mobil dan setelah sampai dirumah disampaikan oleh salah satu keluarga korban untuk segera ke tambak empang untuk memperbaiki pematang karena ada yang rusak atau jebol tergerus air, sehingga korban pergi menuju tambak empangnya seorang diri menggunakan perahu katinting,” ucap I Gusti Putu Ngurah.
Beberapa jam setelah korban menuju ke tambak empang, beredar informasi bahwa telah ditemukan perahu terdampar dipinggir sungai terhalang dengan pematang empang dalam keadaan mesin masih menyala. Adapun jarak antara rumah korban dengan empang sejauh kurang lebih 5 kilometer sedangkan TKP diperkirakan kurang lebih 2 kilometer.
“Melihat dari kondisi di TKP telah ditemukan pohon Nipah ada bekas ditabrak perahu korban dikuatkan dengan bekas cet perahu yang lengket di pohon Nipah yang sama dengan perahu yang di pake oleh korban,” ujar I Gusti Putu Ngurah.
Menurut I Gusti Putu Ngurah, perahu tersebut ditemukan sekitar kurang lebih 50 meter dari pohon Nipah sebelumnya disekitar pinggir sungai yang terhalang oleh pematang empang mesin dalam keadaan hidup.
“Akibat dari kejadian tersebut perahu pada bagian sisi kiri perahu mengalami kerusakan terbuka sepanjang kurang lebih 30 cm pada sisi perahu akibat benturan. Perahu Korban diperkirakan melaju dengan kecepatan tinggi hingga menabrak pohon Nipah, sehingga korban terjatuh ke sungai,” tutur I Gusti Putu Ngurah. (Awhy)