Wargata.com, NTB,– Pemuda adalah generasi penerus masa depan, di tangan pemudalah hitam dan putihnya wajah suatu bangsa. Demikian intisari yang disampaikan Kapolda NTB Irjen Pol. Muhammad Iqbal, S.I.K., M.H., Jumat (10/7), saat bersilaturrahmi yang diisi dengan dialog bersama organisasi mahasiswa dan pemuda Cipayung Plus, di Hotel Mutmainnah Kota Bima.
“Dalam pandangan saya, pemuda akan mewarnai bangsa ini sampai kapanpun. Oleh karena itu saya berbahagia sekali berada di tengah-tengah massa dan organisasi kepemudaan, yang juga akan mewarnai maju mundurnya bangsa ini,” ungkap Irjen M. Iqbal.
Menurut Kapolda NTB, pemuda memiliki potensi yang sangat besar dalam pembangunan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun demikian, jenderal dengan dua bintang di pundak itu memberi catatan sebagai barometer pemuda dalam melangkah, terutama dalam menghadapi masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Pemuda itu orisinil, dia mempunyai idealisme, harus konstruktif untuk membangun pandangannya sejak melihat dunia, apalagi sekarang landscape dunia sudah berubah akibat pandemi Covid 19,” katanya.
Melihat fenomena yang perkembangan beberapa tahun terakhir, lanjut M. Iqbal, pemuda harus mampu merubah warna dengan pola pikir yang kritis konstruktif. Artinya, pemuda dan mahasiswa dalam kekritisannya harus pula dibarengi dengan solusi ke depan, termasuk dukungan pemuda terhadap Polri dalam melakukan penegakan hukum, dalam upaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas).
“Karena yang kami tegakkan hukum, itu pasti mencederai masyarakat lainnya. Kami menyadari ada Polisi yang melakukan penegakan hukum tanpa berkeadilan, akan tetapi banyak juga Polisi yang ingin menegakkan hukum dengan profesional, namun tetap dirinya diperlakukan tidak berkeadilan oleh masyarakat, ini cukup disayangkan. Contohnya, hari ini seperti yang dikabarkan bahwa ada salah satu anggota kami yang bertugas di Polsek Utan, Polres Sumbawa, yang meninggal akibat ditikam oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggungjawab,” jelas mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu.
“Perlu adik-adik juga ingat bahwa Polisi itu adalah manusia biasa, penuh dengan kekhilafan, penuh juga dengan kekurangan - kekurangannya sebagai manusia biasa,” tandasnya.
Untuk diketahui, dalam sesi dialog bersama 50 orang pemuda dan mahasiswa Bima dan Dompu yang tergabung dalam Cipayung Plus tersebut, langkah-langkah dan kebijakan yang diambil Polri dalam hal ini Polda NTB dan Polres jajaran mendapat apresiai positif dari peserta dialog.
“Kami juga mengaspresiasi atas keberhasilan Bapak Kapolda dalam menyelesaiakan konflik, antara Desa Padolo dengan Desa Talabiu yang berada di Kabupaten Bima. Ada juga hal-hal yang perlu kita apresiasi dari Pak Kapolda yaitu bagaimana Pak Kapolda menolak seorang anak yang melaporkan ibunya,” kata Budi Mansyur, perwakilan Cipayung Plus Bima.
“Dan yang terpenting, bagaimana Kepolisian bisa untuk mengatasi persoalan narkoba di Kabupaten dan Kota Bima,” tutupnya.
Usai gelaran silaturrahmi bersama Cipayung Plus, sekitar pukul 15.30 Wita Kapolda NTB beserta rombongan di antaranya Irwasda Polda NTB, Direktur Intelkam, Direktur Reskrimsus, Direktur Resnarkoba, Direktur Lalu Lintas, dan Kepala Bidkeu serta Koorspripim Polda NTB, didampingi Walikota Bima dan Kapolres Bima Kota bertolak menuju Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Furqon Kelurahan Dodu Kecamatan RasanaE Timur.
Dalam kesempatan mengunjungi Ponpes Darul Furqon itu selain bersilaturrahmi dengan pimpinan dan keluarga besar Ponpes, Kapolda NTB juga memberikan bantuan sembako kepada 135 anak yatim serta bantuan buku Iqra’ dan mushaf al-Quran.
Kunjungan silaturrahmi Kapolda NTB di Pulau Sumbawa tersebut dipungkasi dengan penyemaian benih ikan di Kelurahan Mande Kecamatan Mpuda, sebagai bentuk dukungan dalam upaya penguatan ketahanan pangan Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru, menuju masa transisi new normal life.
(TimWar / HS)