Wargata.com, Sulsel -- Usai mengikuti apel pagi, Personil Polsek Baraka Polres Enrekang segera menuju gasebo yang terletak di komplek Mapolsek Baraka Polres Enrekang , Selasa (17/03/2020).
Terbagi dalam beberapa kelompok, dengan masing-masing guru pembimbing, anggota Polsek Baraka yang belum lancar membaca kitab suci Alquran, secara bergantian ‘ngaji perorangan” di hadapan ustadz dari sebuah pondok pesantren (ponpes) setempat.
“Polisi sebagai pengayom masyarakat harus mau untuk terus belajar, termasuk belajar membaca Alquran,” kata Kapolsek Baraka AKP Saparuddin S.
Bhabinkamtibmas Polsek Baraka Polres Enrekang, mengaku senang dengan program ‘Polisi Ngaji’ yang di antara programnya adalah belajar mengaji bersama.
Menurutnya, dengan program yang digagas oleh Kapolsek Baraka tersebut, anggota bisa belajar membaca Alquran secara baik dan benar dengan bersama-sama.
“Kalau tak ada program seperti ini, mungkin tak sempat belajar ngaji, apalagi dilakukan secara bersama-sama,” ujarnya, di sela-sela kegiatan.
Diakui, ia sudah bisa membaca Alquran, meski belum lancar dan masih banyak tajwidnya yang belum tepat. Karena itu, dalam kesempatan tersebut Hanya harus mengingat-ingat kembali pelajaran dasar-dasar tajwid yang pernah diperolehnya.
“Belajar ngaji dengan benar, harus mengingat-ingat dasar-dasar tajwid yang pernah dipelajari. Apalagi guru ngajinya ini didatangkan langsung dari pesantren,” tuturnya.
Ia berharap, ke depan program seperti ini dapat berkelanjutan. Tidak hanya pada bulan suci Ramadan saja.
Menurutnya, para anggota polisi beraga Islam yang masih kurang lancar membaca kitab suci Alquran diajak untuk kembali belajar mengaji.
“Dari identifikasi, beberapa ada yang belum lancar ngajinya. Bahkan, ada yang sama sekali belum bisa,” katanya.
Sementara, pengajian dan belajar mengaji bersama dilaksanakan sepekan 2 kali, tiap hari Selasa dan Kamis.
Dituturkan, untuk mengajari para anggota yang belum lancar mengaji, kepolisian bekerjasama dengan pondok pesantren Umar Bin Abdul Azis.
“Kami berharap para anggota maupun staf ini bisa dan tahu cara membaca Al Quran yang benar, kemudian harapan kami lebih tinggi lagi nanti bisa memahami dan mengamalkannya apa kandungan kitab suci,” tuturnya.
Diuraikan lebih lanjut, sejatinya program ‘Polisi Ngaji’ tak hanya belajar membaca Alquran.
Melainkan, juga safari ke pesantren-pesatren dan juga mengikuti pengajian maupun kajian-kajian keagamaan.
Dituturkan, kata ngaji dalam program ‘Polisi Ngaji’ merupakan akronim dari ‘Mau aman jaga iman’.
“MAU aman, artinya dengan keberadaan polisi di masyarakat, mereka merasa aman dan nyaman,” tuturnya.
Sementara, jaga iman adalah dengan kita mengikuti safari dan ngaji ke pesantren-pesantren yang ada di Kecamatan Baraka.
“Di sini masyoritas kan muslim, dan di kecamatan Baraka ini kan banyak sekali pondok pesantrennya,” kata Kapolsek Baraka.
(Tim Warga)