Wargata.com. Sulbar – Jika pada pertemuan sebelumnya jumlah kriminalitas, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas meningkat, Alahmadulillah kali ini situasi tersebut berbanding terbalik dengan fakta angka kriminalitas, pelanggaran dan kecelakaan menurun berdasarkan perbandingan situasi kamtibmas bulan September dan Oktober 2019.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Kapolda Sulbar Brigjen Pol Drs. Baharudin Djafar, M.Si di acara ngopi bareng Polda Sulbar dan para warta di Mamuju, Selasa (26/11/19).
Coffee Morning (Ngopi Bareng) yang berlangsung di Cafe 85 Dit Lantas Polda Sulbar, Jalan Ahmad Kirang Mamuju juga dihadiri oleh para pejabat utama Polda Sulbar.
Kabid Humas AKBP Hj. Mashura menyebutkan ngopi barang ini sudah menjadi kegiatan rutin sebagai sarana untuk meningkatkan penguatan koordinasi, komunikasi, kebersamaan sehingga penyajian berita kepada masyarakat tersampaikan sesuai dengan faktual yang ada.
Seperti biasa, kegiatan coffee morning ini diisi dengan bincang santai sekaligus membahas terkait perkembangan situasi kamtibmas sehingga ada solusi dari setiap permasalahan yang hadapi.
Pada kesempatannya, Kapolda menyampaikan perbandingan situasi kamtibmas bulan September dan Oktober 2019 meliputi kriminalitas dan permasalahan lalu lintas.
Berdasarkan data kamtibmas, Kapolda menyebutkan bahwa terkait perbandingan bulan September dan bulan Oktober 2019 Alhamdulillah situasi di Sulbar masih terkendali dengan sangat baik, Hal ini ditandai dari angka kejahatan yang dapat terus ditekan.
Kondisi ini tentu tidak terlepas dari partisipasi seluruh pihak, khususnya teman-teman media yang selalu memberitakan keberhasilan Polri maupun situasi terkini di sulawesi barat sehingga menjadi atensi ditengah masyarakat.
Dari analisa dan evalusi situasi kamtibmas bulan September dan Oktober 2019 disimpulkan bahwa meski Kriminalitas mengalami peningkatan kasus dari 208 (September) ke 223 (Oktober) atau sebanyak 7 %, namun penanganan kasus meningkat serta dapat dituntaskan dengan baik.
“Penyelesaian kasus Alhamdullilah terus meningkat bulan September lalu kasus yang diselsaikan sebanyak 130 dan bulan Oktober meningkat 173 atau 33%,” Sebut Kapolda.
Kasus yang mengalami peningkatan dibulan ini adalah kasus Narkoba (dari 5 menjadi 10), Senpi atau sajam (meningkat satu kasus), sementara kasus lainnya tetap dan nihil.
Sedangkan, terkait data lalu lintas pelanggara lalu lintas mengalami penurunan sebanyak 526 Kasus dari 2.622 (September) Turun menjadi 2.096 di bulan Oktober 2019 atau sekitar -20 %.
Sama seperti kasus pelanggaran, kasus kecelakaan juga berkurang dari 61 kasus menjadi 60 kasus, meski penurunannya tidak banyak setidaknya ini adalah peningkatan yang patut untuk dipertahankan, tutur Kapolda.
Diakhir kesempatannya, Kapolda juga menyebutkan terkait pelanggaran dan kecelakaan yang masih terus terjadi, masih di pengaruhi kurangnya kesadaran masyarakat tentang aturan ber lalu lintas, kurangnya pemasangan dan perbaikan rambu-rambu Lalulintas, serta pemasangan tanda petunjuk rawan kecelakan dan kondisi jalanan yang licin akaibat curah hujan.
Selain itu, Kapolda Sulbar juga mengaharapkan agar hubungan silaturahmi dan sinergitas yang sudah baik ini bisa terus dijaga dengan baik demi mengawal sulbar yang tetap malaqbi, tutup kapolda.
Usai paparan situasi kamtibmas oleh Kapolda, seperti biasanya kegiatan ini juga diwarnai dengan tanya jawab serta saran dari media terkait kondisi yang terjadi saat ini.
Diantara pertanyaan yang menjadi pokok pembahasan yaitu soal sesama anggota polisi terlibat adu Jotos di depan BRI Cabang Pasangkayu.
Terkait kejadian tersebut Kapolda Sulawesi Barat ( Sulbar ) Brigjen Pol. Baharuddin Djafar, mengaku akan mengalihkan penangannya ke Propam Polda Sulbar.
”Terima kasi kawan -kawan, yang telah atensi dengan informasi peristiwa perkelahian sesama personil Kepolisian di Polres Mamuju Utara,” kata Kapolda.
Pertanyaan lainnya terkait tambang emas, Kapolda menjelaskan kegiatan ini terungkap berawal dari seorang tukang senso yang berubah dari hidup biasa menjadi hidup mewah setelah ditelusuri ternyata ia mengikuti penggalian tambang emas di Sululebbo Mateng.
Pihak polda juga telah menyampaikan kepada para penambang untuk menghentikan kegiatan ilegal tersebut dan beberapa orang identitasnya telah disita seperti KTP.
Soal antrian SPBU yang Panjang Kapolda Sulbar telah mengantisipasi melalui Direktur Lantas terkait pengaturan arus lalinnya.
Sedangkan AKBP Minarto yang akan menjabat selaku Kapolresta Mamuju juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait guna merumuskan persoalan yang ada.
Selain itu, akan dilakukan aturan dengan jarak 1.500 Meter dari SPBU tidak boleh ada pengecer bensin dan Stok BBM akan dilakukan Koordinasi terkait jata yang didapat di pare-pare.
Persoalan lainnya adalaht erkait pemusnahan Narkoba yang sudah bukan gawaian kepolisian karena sudah dilimpahkan ke kejaksaan.