Wargata.com, Sulbar - Tak lama lagi Kapolisian Negara Republik Indonesia dan seluruh jajarannya akan kembali menggelar operasi kepolisian dengan sandi "Operasi Patuh 2019" tepatnya akan dilaksanakan serentak pada tanggal 29 Agustus s/d 11 September 2019.
Disampaikan Kabid Humas Akbp. Hj. Mashura, bahwa Menjelang pelaksanaan operasi tersebut, Polda Sulbar dalam hal ini menggelar pelatihan pra operasi patuh siamasei sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan seluruh personil sehingga pelaksanaan operasi kedepan berjalan aman, lancar dan sukses.
Pelaksanaan pelatihan pra operasi patuh yang berlangsung di Aula Direktorat Lalu Lintas, Jalan Ahmad kirang Mamuju ini dipimpin langsung oleh Kapolda Sulbar Brigjen Pol Drs. Baharudin Djafar didampingi Irwasda, Karoops dan Wadir Lantas, Senin (26/8/19).
Pelatihan pra operasi ini juga nampak dihadiri oleh para Pejabat Utama Polda Sulbar, para personil perwakilan dari jajaran yang dilibatkan dalam operasi patuh siamasei 2019.
Berdasarkan laporan singkat ketua pelaksana operasi patuh siamasei 2019 AKBP A. Husni Husain menyebutkan bahwa pelaksanaan pelatihan pra operasi ini sebagai upaya untuk memberikan gambaran dan menyamakan persepsi sehingga tujuan utama operasi kepolisian ini dapat terwujud yang ditandai dengan kamseltibcar lantas yang lebih kondusif.
Sementara itu, Kapolda Sulbar dalam sambutan sekaligus arahannya mengatakan pelatihan ini sebagai bentuk keamanan lalu lintas dengan mengedepankan gakkum secara humanis diimbangi giat preemtif dan preventif guna meningkatkan kamseltibcar lantas yang lebih baik.
Operasi kepoisian ini untuk meningkatkan pemeliharaan keamanan, jangan lagi dengan penindakan yang dilakukan terhadap masyarakat malah semakin komplain dan tidak simpati.
"Intinya jangan semena-mena saat bertugas dan tonjolkan sikap humanis sehingga masyarakat akan simpati dengan kegiatan kepolisian dan akan berdampak pada terwujudnya kesadaran berlalu lintas guna meningkatkan kamseltibcar lantas yang lebih baik," tutur Kapolda.
Jika pelayanan lebih baik maka simpati akan lebih baik, jangan layani perdebatan dengan masyarakat dijalan karena akan berdampak buruk serta tetap berikan pengertian dan santun.
Ingat Operasi ini untuk meningkatkan kepatuhan salah satu pengimbangnya adalah dengan sosialisasi ke sekolah-sekolah, himbau di masjid-masjid sebagai bentuk pencegahan sehingga masyarakat akan lebih tertib karena itu yang menjadi tujuan kita.
Diakhir kesempatannya, Kapolda juga berharap agar seluruh personil pahami betul-betul tugas masing-masing, cara bertindak yang dirumuskan harus efektif dengan menentukan lokasi rawan pelanggaran dan kecelakaan, tutup Kapolda.
Karoops Polda Sulbar Kombes Pol Moch Subchan Noor dalam kesempatannya juga menyampaikan setiap jajaran harus menentukan 2 (dua) target operasi, penindakan prioritas yang sudah ditetapkan serta satu target operasi yang sesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing.
Kabid Humas AKBP Hj. Mashura ditempat yang sama mengatakan pelaksanaan operasi kewilayahan Patuh Siamasei 2019 menetapkan 8 (Delapan) prioritas penindakan yaitu :
1.Pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm standar.
2.Pengemudi R4 yang tidak menggunakan Safety Belt.
3.Pengemudi R4 yang melebihi batas maksimal kecepatan.
4. Pengemudi Ranmor yang melawan arus.
5.Pengemudi yang mabuk pada saat mengemudikan kendaraan bermotor.
6.Pengendara Motor yang masih dibawah umur.
7.Menggunakan HP pada saat mengemudikan kendaraan bermotor.
8.Kendaraan motor yang menggunakan lampu Strobo/Rotator/Serine.